Manfaat peralatan :
Menghasilkan air panas untuk Mandi , Cuci atau proses industri hingga temperature 70 OC
Tidak menggunakan bahan bakar atau listrik
Bebas biaya pengoperasian dan biaya perawatan
Menggantikan Hot Water Boiler atau Heat Pump
Menurunkan pemakaian daya listrik Chiller
Meningkatkan kapasitas pendingin Chiller
thermo Q Refrigerant Hot Gas Heat Recovery adalah peralatan cogeneration yang memanfaatkan waste energy dari Air Conditioner atau Water Chilling Unit untuk digunakan memanaskan air yang dapat digunakan untuk mandi , cuci maupun proses industri .
Peralatan ini tidak memerlukan bahan bakar ataupun listrik , panas yang dihasilkansepenuhnya diambil dari panas yang dibuang oleh system refrigerasi
Pemasangan RHGH Reco sangat sederhana , unit dipasang disekitar Chiller , diperlukan installasi pemipaan Refrigerant pada sisi keluar Compressor dengan menambahkan beberapa valve untuk mengalihkan aliran Refrigerant menuju recovery , sewaktu waktu dapat dilakukan switching untuk memindahkan aliran refrigerant pada posisi awal sebelum dipasang recovery .
Installasi pipa air panas tambahan menuju ke Hot water Storage Tank .
Kapasitas kalor yang dihasilkan unit Recovery dari Unit Chiller :
Cooling Capacity ( TR )
60
80
100
125
150
200
300
Total Recovery ( Kcal/hr )
46.380
61.840
77.300
96.630
115.960
154.610
193.260
KW
54.0
72.0
90.0
112.5
135.0
180.0
225.0
Water Flow Ltr/hr :
50 OC
2.319
3.092
3.865
4.831
5.797
7.730
9.663
55 OC
1.855
2.474
3.092
3.865
4.638
6.184
7.730
60 OC
1.546
2.061
2.576
3.221
3.865
5.153
6.442
Kapasitas tersebut adalah per jam , bila unit beroperasi 20 jam per hari = 20 X Water flow Ltr/hr
Data berdasarkan , Air Cooled Reciprocating Chiller , Ambein Temp. 32 OC dan Leav. Chilled Water 7 OC
Inlet water temp. 30 OC
Recovery ini dapat dipasangkan pada Chiller dengan Compressor Reciprocating maupun Scew yang menggunakan Refrigerant R 22 ; R 134a ; R 407C ; R 404A ; R 507A , kecuali Centrifugal Compressor
Peningkatan performa unit Chiller :
Dengan terpasangnya unit RHGH Reco pada Chiller maka akan terjadi penurunan pada Tekanan kondensasi yang berakibat :
o Kerja Compressor semakin ringan dan turunnya pemakaian daya listrik .
o Peningkatan jumlah aliran refrigerant karena terjadi perubahan volume refrigerant yang mengakibatkan meningkatnya kapasitas pendinginan ( cooling capacity ) .
Pemasangan unit Recovery Sangat Aman :
* Pressure drop atau tahanan yang terjadi pada Hot Gas saat melintasi recovery ini sangat kecil hanya 0,01 psi sehingga tidak ada pengaruh pada system.
* Konstruksi lintasan Hot Gas melalui Recovery ini dirancang keluar melalui bagian bawah komponen , sehingga tidak ada Refrigerant Oil yang tertinggal.
* Menggunakan U-Tube sebagai lintasan Refigerant yang sangat flexible dalam menerima perubahan temperature dan vibrasi dari Compressi gas.
* Pengujian tekanan ( Pnuematic Test ) hingga 35 Bar
*Dengan menghentikan aliran air yang melintasi Recovery . Unit akan beroperasi pada kondisi seperti sebelum terpasang Recovery , tanpa ada perubahan apapun.
Konstruksi Unit
Hot Gas Refrigerant memasuki Heat Recovery melalui Tube Side dengan temperature antara
83 oC hingga 100 oC dan keluar dengan temperature antara 42 oC hingga 45 oC pada bagian bawah sehingga tidak terjadi pengendapan Refrigerant Oil .
Air Dingin memasuki Heat Recovery melalui Shell Side dengan temperature antara 28 oC hingga 30 oC dan keluar dengan temperature anatar 45 oC hingga 70 oC , sesuai dengan permintaan.
* Menggunakan konstruksi U Tube dengan keuntungan :
o Dapat meredam vibrasi Gas dari Compressor karena sangat flexible
o Pada temperatur tinggi pemuaian akan terjadi pada sisi U tube
o Tube bundle dapat dilepas bila diperlukan perbaikan
*Pengujian tekanan ( pnuematic test ) hingga 35 bar
*Design Recovery menggunakan Standard TEMA ( Tubular Exchanger Manufacturers Association ) dan Fabrikasi menggunakan Standard ASME ( American Society of Mechanical Engineers )
Section VIII – Division. I – Pressure vessel.
Contoh yang sudah ter pasang